shape
Pencarian
pattern pattern

Sejarah

  • 1962

    NPC didirikan di Surakarta, Jawa Tengah pada 31 Oktober 1962 oleh Pairan Manurung dengan nama Yayasan Pembina Olahraga Cacat (YPAC). Prof. Dr. Soeharso mengusulkan perubahan nama organisasi

  • 1993

    Pada Musornas YPOC VII di Yogyakarta, 31 Oktober – 1 November 1993, nama diubah dari "Yayasan" menjadi "Badan" karena kata "yayasan" dianggap menimbulkan kesan kepemilikan perorangan. Organisasi ini kemudian menjadi Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC).

  • 2010

    Pada 26 Juli 2010, BPOC resmi berganti nama menjadi Komite Paralimpiade Nasional Indonesia, sebagai satu-satunya organisasi yang mewadahi olahraga difabel. ini mengikuti surat IPC yang mensyaratkan perubahan nama agar Indonesia tetap bisa ikut serta dalam ajang di bawah IPC, seperti Asian Para Games dan ASEAN Para Games

Setelah transformasi tersebut, NPC Indonesia semakin memperkuat perannya. Organisasi ini mengelola Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) Paralimpik Indonesia yang berbasis di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah. Solo bukan hanya menjadi markas administratif, tetapi juga pusat pembinaan atlet difabel terbaik tanah air. Di sini, atlet-atlet paralimpik Indonesia berlatih secara terprogram, dengan dukungan pelatih, tenaga medis, klasifikator, dan ilmuwan olahraga. NPC Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pemerintah daerah, serta pihak swasta untuk menyediakan sarana-prasarana, pendanaan, dan program kesejahteraan atlet.


Struktur NPC Indonesia juga berkembang menjadi organisasi berjenjang hingga ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Setiap NPC Provinsi dan NPC Kabupaten/Kota bertugas mendeteksi, membina, dan menyiapkan atlet difabel potensial di wilayah masing-masing. Dengan sistem pembinaan berlapis ini, NPC Indonesia berupaya memastikan pemerataan kesempatan bagi seluruh penyandang disabilitas di Indonesia untuk berlatih dan berkompetisi.


NPC Indonesia bukan hanya fokus pada prestasi, tetapi juga pada misi sosial untuk memperjuangkan hak-hak atlet penyandang disabilitas. Melalui olahraga, para atlet difabel mendapatkan pengakuan, rasa percaya diri, kemandirian ekonomi, dan kesempatan untuk mengharumkan nama bangsa. NPC Indonesia mendorong kesetaraan dan inklusi dengan membuka ruang yang sama bagi penyandang disabilitas untuk berkontribusi dalam olahraga nasional.


Prestasi atlet-atlet NPC Indonesia telah membanggakan tanah air di banyak ajang bergengsi. Mulai dari ASEAN Para Games, Asian Para Games, hingga Paralympic Games, atlet Indonesia telah meraih puluhan medali emas dan mencetak sejarah baru, seperti medali emas pertama Indonesia di Paralympic Tokyo 2020. Capaian ini menjadi bukti bahwa pembinaan yang terpadu, klasifikasi yang profesional, program kesejahteraan yang memadai, dan kolaborasi antarpihak adalah kunci membangun olahraga difabel yang berdaya saing tinggi.

Official Partner

Bayan Peduli Bayan Resources

Supported by

Yayasan Inklusi Pelita Bangsa

Apparel Powered by

Mills